Bukan Petani Yang Salah

Hasil gambar untuk penderitaan petani


Indonesia ku sejak dahulu dikenal dengan negara agraris. namun entah mengapa negara ku tidak bisa mewujudkan swasembada pangan, yang lebih miris lagi negara ku ini sekarang tak bisa lagi memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, dan dengan terpaksa pemerintah harus melakukan impor demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.

Dibalik kata agrais ada salah satu aktor yang sangat menentukan sejauhmana keagrarisan dapat menciptakan kemakmuran bagi masyarakat, yang bias akita sebut Petani.

Dikutip dari wikipedia indonesia
"Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain". 

Dilihat dari pengertianya petani lah yang berperan penting akan pengelolaan lahan lahan pertanian. walaupun demikian kita tidak bisa menyalahkan semata mata kepada petani. Walupun petani berperan penuh terhadap pengelolaan lahan pertanian, itu adalah salah satu step yang sangat kecil untuk mewujudkan swasembada pangan. petani hanya menjadi produsen awal yang bisa dibilang selalu dirugikan.

Ada sekelompok orang yang mengambil keuntungan yang sifatnya merugikan para petani. sebut saja dia tengkulak, yang mana mereka adalah penampung pertama dari hasil panen para petani. sebelum ia distribusikan kepada para bejual beras di pasar. seperti sifat kapitalis seutuhnya, mereka berusaha mengambil keuntungan sebesar-besarnya. mereka membeli hasil panen para petani dengan haga yang serendah rendahnya dan menjual nya dengan harga setinggi-tingginya.

Karena harga gabah yang tidak begitu mahal, sering kali para petani mengalami kerugian. dan akibatnya minat menjadi petani mulai menurun dan beralih menjadi budak budak asing di negaranya sendiri (Buruh). Bahkan tidak jarang yang menganggur karena lowongan pekerjaan yang semakin sedikit. sangat miris memang, tapi ini lah yang terjadi di negara ku.

Ditambah lagi dengan program pemerintah yang sedang gencar gencarnya melakukan pembangunan di sektor indusri, yang tidak diimbangi dengan pendidikan yang memadai. Semakin memperburuk keadaan bangsa ini. lahan pertanian di timbun untuk di jadikanya pabrik pabrik asing yang tak mau merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman. 

Nasib para petani yang masih setia pada pekerjaanya kini semakin terpuruk. Dengan sangat terpaksa mereka sedikit demi sedikit menjual lahan pertaniannya kepada para kapitalis yang bergerak dalam bidang industri.

Sama halnya dengan para petani garam yang selalu mengalami kerugian, karena garamnya dihargai dengan sangat rendah oleh para tengkulak. Menurutku hanya satu penebab mengapa swasembada pangan tidak bisa terjadi di negara ini, yaitu para kapitalis yang berdiri di atas penderitaan para petani kita.

Jika sudah seperti ini, pemerintahlah yang seharusnya bisa lebih bijaksana dalam memengembil keputusan. agar tidak terus terjadi petani yang merugi.