3 Juta Malware Telah Ditanam Dalam Android

Hasil gambar untuk malwareSudah pasti dan tidak bisa dipungkiri lagi google degan androidnya sedang banyak yang digandrungi di era ini. Karena dengan android semua orang bisa mengotak atik semua isi ponsel mereka sesuai apa yang mereka mau. Sebelum menginjak ke pembahasan selanjutnya, baiknya kita mengetahui apa itu malware?.

Malware adalah aplikasi  komputer yang khusus dibuat dengan tujuan mencari celah dan kelemahan software. Malware adalah malicious software atau perangkat lunak berbahaya, terdiri dari pemrograman (kode,script, konten aktif, dan perangkat lunak lain) yang dirancang untuk mengganggu atau menolak software dengan tujuan  mengumpulkan informasi yang mengarah pada hilangnya privasi atau eksploitasi, atau mendapatkan akses tidak sah ke sumber daya sistem

Namun dibalik sifatnya yang terbuka, ternyata menyimpan suatu celah yang dimanfaatkan oleh beberapa pihak, terutama para produsen smartphone. Seperti yang dilansir dari Wccftech, kabarnya ada 3 juta perangkat smartphone Android yang sudah ditanami malware, meski dalam keadaan baru dinyalakan atau keluar dari kardus.

Temuan ini berdasarkan penelitian lembaga riset BitSight Technologies, yang menyebutkan bahwa kebanyakan smartphone buatan Tiongkok lah yang sudah tertanam malware. Mereka menyebutkan temuan mereka diantaranya 26% smartphone buatan BLU yang menempati posisi teratas, lalu ada Infinix sebanyak 11%, Dogee 8% kemudian Xolo dan Leagoo sebanyak 4% masing-masing. Sedangkan 47% perangkat smartphone sisanya masih belum diketahui berasal dari pabrikan mana.

Mereke menjelaskan malware yang tertanam pada 3 juta perangkat smartphone Android tersebut dapat mengendalikan perangkat tersebut secara jarak jauh. Tak hanya mengendalikan secara jarak jauh, data dan informasi penting pun juga dapat dicuri. Tapi dari merek yang telah disebutkan tadi di atas, hanya BLU saja yang telah meluncurkan update untuk menutup celah malware tersebut. Namun belum dicoba apakah update tersebut benar-benar menutup akses malware yang telah tertanam tadi.


Sebagai solusi tambahan agar tetap aman, disarankan untuk tidak menggunakan jaringan internet yang tidak aman, seperti menggunakan WiFi publik. Untuk mengatasinya bisa menggunakan jaringan Virtual Private Network (VPN)