Pejuang Di Senja Pagi (PUISI) "Pahlawan Negri"

Pejuang Di Senja Pagi (PUISI) "Pahlawan Negri"

petani senja
Ilustrasi



Karya: Rozel


Berangkat mendahului senja


Bertelanjang kaki menyusuri lumpur keras bertumpuk

Sembari pundak memikul senjata

Menenteng nasi uduk serta kerupuk



Siap bertempur melawan kerasnya litosfer

untuk dijadikanya sumber kehidupan

Sampai di medan pertempuran

tubuh membungkuk menghalang panasnya sinar



Hamparan rumput hijau merata

Bak permadani tak bermotif

Dirawatnya hingga sampai masa

Dijaganya dari serangan perusak



Rumput yang hijau menjadi kuning merunduk

Senang hatinya akan menuai hasil

Namun kadang hasil menghianati usahanya



Tetap teguh pahlawan ku

Tanpa kau

Kami tak makan nasi

Tanpa kau

Negeri akan berkeluh kesah




Bukan Petani Yang Salah

Bukan Petani Yang Salah

Hasil gambar untuk penderitaan petani


Indonesia ku sejak dahulu dikenal dengan negara agraris. namun entah mengapa negara ku tidak bisa mewujudkan swasembada pangan, yang lebih miris lagi negara ku ini sekarang tak bisa lagi memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, dan dengan terpaksa pemerintah harus melakukan impor demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.

Dibalik kata agrais ada salah satu aktor yang sangat menentukan sejauhmana keagrarisan dapat menciptakan kemakmuran bagi masyarakat, yang bias akita sebut Petani.

Dikutip dari wikipedia indonesia
"Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain". 

Dilihat dari pengertianya petani lah yang berperan penting akan pengelolaan lahan lahan pertanian. walaupun demikian kita tidak bisa menyalahkan semata mata kepada petani. Walupun petani berperan penuh terhadap pengelolaan lahan pertanian, itu adalah salah satu step yang sangat kecil untuk mewujudkan swasembada pangan. petani hanya menjadi produsen awal yang bisa dibilang selalu dirugikan.

Ada sekelompok orang yang mengambil keuntungan yang sifatnya merugikan para petani. sebut saja dia tengkulak, yang mana mereka adalah penampung pertama dari hasil panen para petani. sebelum ia distribusikan kepada para bejual beras di pasar. seperti sifat kapitalis seutuhnya, mereka berusaha mengambil keuntungan sebesar-besarnya. mereka membeli hasil panen para petani dengan haga yang serendah rendahnya dan menjual nya dengan harga setinggi-tingginya.

Karena harga gabah yang tidak begitu mahal, sering kali para petani mengalami kerugian. dan akibatnya minat menjadi petani mulai menurun dan beralih menjadi budak budak asing di negaranya sendiri (Buruh). Bahkan tidak jarang yang menganggur karena lowongan pekerjaan yang semakin sedikit. sangat miris memang, tapi ini lah yang terjadi di negara ku.

Ditambah lagi dengan program pemerintah yang sedang gencar gencarnya melakukan pembangunan di sektor indusri, yang tidak diimbangi dengan pendidikan yang memadai. Semakin memperburuk keadaan bangsa ini. lahan pertanian di timbun untuk di jadikanya pabrik pabrik asing yang tak mau merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman. 

Nasib para petani yang masih setia pada pekerjaanya kini semakin terpuruk. Dengan sangat terpaksa mereka sedikit demi sedikit menjual lahan pertaniannya kepada para kapitalis yang bergerak dalam bidang industri.

Sama halnya dengan para petani garam yang selalu mengalami kerugian, karena garamnya dihargai dengan sangat rendah oleh para tengkulak. Menurutku hanya satu penebab mengapa swasembada pangan tidak bisa terjadi di negara ini, yaitu para kapitalis yang berdiri di atas penderitaan para petani kita.

Jika sudah seperti ini, pemerintahlah yang seharusnya bisa lebih bijaksana dalam memengembil keputusan. agar tidak terus terjadi petani yang merugi.

Makna dari Sebagian Permainan Tradisional Indonesia

Gambar terkaitMasih ingatkan dengan permainan-permainan yang sering mainkan tempo dulu. Yang membuat kita merasa bahagia semasa kita kecil, tentunya permainan-permainan tradisional sangat memberikan kesan yang baik bagi setiap orang yang pernah memainkanya.
Dibandingkan dengan permainan-permainan yang sekarang beredar secara digital. Yang cenderung menjauhkan dari kehidupan nyata dan membuat seseorang lebih senang menyendiri dibandingkan berinteraksi dengan sesamanya.
Permainan tradisional banyak mengandung makna yang beragam, bukan hanya permainan semata tetapi didalamnya terselip sebuah tujuan dan makna yang sangan unik dan mendidik.
Berikut adalah sebagian permainan tradisional beserta makna yang terkandung didalamnya:


Dakon

Permainan dakon atau congklak popular dikenal dari daerah Jawa dan berasal dari semenanjung Malaya, dimainkan di negara-negara di sekitar daerah tersebut. Tapi apakah kamu tahu, bahwa permainan ini adalah sebuah upaya pembelajaran pengerukan tanah? Ya betul, mengingat daerah semenanjung Malaya yang penuh bukit-bukit berisi sumber daya alam yang berharga, permainan ini berusaha mengajarkan anak-anak untuk mampu melihat mana bukit yang harus dikeruk dan mana yang harus diabaikan karena tidak akan membawa hasil banyak untuk keuntungan pribadi. Sungguh menarik bukan?


Ular Naga

Seperti yang kita kenal, Ular Naga adalah sebuah permainan kelompok yang sangat terkenal hingga dimodifikasi ke berbagai bahasa dan dialek lokal. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa permainan ini sebetulnya adalah refleksi dari pergulatan takdir umat manusia? Karena seperti rahang sang naga yang mencaplok ketika akhir lagu tiba, tidak ada yang tahu kapan akhir lagu hidup manusia akan datang, dan kedatangan yang tiba-tiba ini, diiringi akhir lagu yang mistis (“…ini dianya yang terbelakang”), membentuk aura gelap sebagai sebuah permainan pengingat ajal atau memento mori.


Galasin

Galasin, salah satu permainan yang juga terkenal dengan banyak nama, seperti Benteng, Gobak Sodor, dan Cak Bur, adalah permainan ketangkasan antara dua tim berlawanan. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa sebenarnya permainan ini adalah uji latihan perang gerilya bagi prajurit cilik? Lihat kembali pergerakan anak-anak ini, dan bayangkan mereka tidak bermain di tanah lapang, tapi hutan rimba yang lebat. Sungguh cerdas, sungguh keras.


Engklek

Engklek, yang juga terkenal di seluruh dunia dengan berbagai nama, seperti hopscotch, adalah sebuah media permainan yang simple dan bisa dilakukan dimana saja. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa engklek sebenarnya adalah proses pembentukan ahli kimia di masa muda? Dengan membentuk garis kotak dan lingkaran yang lurus, anak-anak diuji untuk kemampuannya membentuk ranah reaksi yang sesuai untuk percobaannya dan membentuk reaksi kapur diatas aspal atau media permainan lainnya. Penyebaran kapur barus dipermudah untuk mencapai tujuan ini, dan membentuk anak-anak dengan toleransi asap kapur yang kuat. Kedepannya, anak-anak yang bermain engklek akan dipilih untuk masuk ke jurusan IPA, diterima di dalam ujian seleksi, dan membentuk mahasiswa-mahasiswa kimia baru sebagai pengetes media tulis yang lebih efektif dibandingkan kapur. Bila dilihat dari menurunnya jumlah anak-anak yang bermain dengan kapur dan engklek di pinggir jalan, tes ini tentunya dapat disimpulkan sebagai sebuah kesuksesan.


Cublak-Cublak Suweng

Cublak-Cublak Suweng adalah sebuah permainan asal daerah Jawa Tengah yang menaruh satu orang didalam sebuah lingkaran dan teman-temannya berusaha menyembunyikan batu dalam genggaman mereka dari pengamatan anak yang dipilih. Selain sebagai ujian dari kemampuan persepsi anak tersebut untuk melihat mana temannya yang cenderung berbohong, permainan ini juga merupakan uji keimanan anak tersebut. Disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa bersemayam didalam hati semua anak, dan dia akan menunjukkan jalannya bagi mereka yang menjaga hatinya tetap bersih meski diketawai semua orang akan kepolosannya (sing guyu ndelikake). Maka dengan melihat antara tawa kebathinan yang murni dan tawa keduniawian yang fana, anak tersebut diajarkan untuk mencari kebenaran didalam goyangan tangan dan cekikikan.

Tentunya, tidak semua dari fakta ini benar, karena tidak semua makna betul-betul rahasia, dan tidak semua rahasia itu bermakna