Masih
ingatkan dengan permainan-permainan yang sering mainkan tempo dulu. Yang
membuat kita merasa bahagia semasa kita kecil, tentunya permainan-permainan
tradisional sangat memberikan kesan yang baik bagi setiap orang yang pernah
memainkanya.
Dibandingkan
dengan permainan-permainan yang sekarang beredar secara digital. Yang cenderung
menjauhkan dari kehidupan nyata dan membuat seseorang lebih senang menyendiri
dibandingkan berinteraksi dengan sesamanya.
Permainan
tradisional banyak mengandung makna yang beragam, bukan hanya permainan semata
tetapi didalamnya terselip sebuah tujuan dan makna yang sangan unik dan
mendidik.
Berikut
adalah sebagian permainan tradisional beserta makna yang terkandung didalamnya:
Dakon
Permainan dakon atau congklak popular
dikenal dari daerah Jawa dan berasal dari semenanjung Malaya, dimainkan di
negara-negara di sekitar daerah tersebut. Tapi apakah kamu tahu, bahwa
permainan ini adalah sebuah upaya pembelajaran pengerukan tanah? Ya betul,
mengingat daerah semenanjung Malaya yang penuh bukit-bukit berisi sumber daya
alam yang berharga, permainan ini berusaha mengajarkan anak-anak untuk mampu
melihat mana bukit yang harus dikeruk dan mana yang harus diabaikan karena
tidak akan membawa hasil banyak untuk keuntungan pribadi. Sungguh menarik
bukan?
Ular Naga
Seperti yang kita kenal, Ular Naga
adalah sebuah permainan kelompok yang sangat terkenal hingga dimodifikasi ke
berbagai bahasa dan dialek lokal. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa permainan ini
sebetulnya adalah refleksi dari pergulatan takdir umat manusia? Karena seperti
rahang sang naga yang mencaplok ketika akhir lagu tiba, tidak ada yang tahu
kapan akhir lagu hidup manusia akan datang, dan kedatangan yang tiba-tiba ini,
diiringi akhir lagu yang mistis (“…ini dianya yang terbelakang”), membentuk
aura gelap sebagai sebuah permainan pengingat ajal atau memento mori.
Galasin
Galasin, salah satu permainan yang juga
terkenal dengan banyak nama, seperti Benteng, Gobak Sodor, dan Cak Bur, adalah
permainan ketangkasan antara dua tim berlawanan. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa
sebenarnya permainan ini adalah uji latihan perang gerilya bagi prajurit cilik?
Lihat kembali pergerakan anak-anak ini, dan bayangkan mereka tidak bermain di
tanah lapang, tapi hutan rimba yang lebat. Sungguh cerdas, sungguh keras.
Engklek
Engklek, yang juga terkenal di seluruh
dunia dengan berbagai nama, seperti hopscotch, adalah sebuah media permainan
yang simple dan bisa dilakukan dimana saja. Tapi, apakah kamu tahu, bahwa
engklek sebenarnya adalah proses pembentukan ahli kimia di masa muda? Dengan
membentuk garis kotak dan lingkaran yang lurus, anak-anak diuji untuk
kemampuannya membentuk ranah reaksi yang sesuai untuk percobaannya dan
membentuk reaksi kapur diatas aspal atau media permainan lainnya. Penyebaran
kapur barus dipermudah untuk mencapai tujuan ini, dan membentuk anak-anak
dengan toleransi asap kapur yang kuat. Kedepannya, anak-anak yang bermain
engklek akan dipilih untuk masuk ke jurusan IPA, diterima di dalam ujian
seleksi, dan membentuk mahasiswa-mahasiswa kimia baru sebagai pengetes media
tulis yang lebih efektif dibandingkan kapur. Bila dilihat dari menurunnya
jumlah anak-anak yang bermain dengan kapur dan engklek di pinggir jalan, tes
ini tentunya dapat disimpulkan sebagai sebuah kesuksesan.
Cublak-Cublak Suweng
Cublak-Cublak Suweng adalah sebuah
permainan asal daerah Jawa Tengah yang menaruh satu orang didalam sebuah
lingkaran dan teman-temannya berusaha menyembunyikan batu dalam genggaman
mereka dari pengamatan anak yang dipilih. Selain sebagai ujian dari kemampuan
persepsi anak tersebut untuk melihat mana temannya yang cenderung berbohong,
permainan ini juga merupakan uji keimanan anak tersebut. Disebutkan bahwa Tuhan
Yang Maha Esa bersemayam didalam hati semua anak, dan dia akan menunjukkan jalannya
bagi mereka yang menjaga hatinya tetap bersih meski diketawai semua orang akan
kepolosannya (sing guyu ndelikake). Maka dengan melihat antara tawa
kebathinan yang murni dan tawa keduniawian yang fana, anak tersebut diajarkan
untuk mencari kebenaran didalam goyangan tangan dan cekikikan.
Tentunya, tidak semua dari fakta ini
benar, karena tidak semua makna betul-betul rahasia, dan tidak semua rahasia
itu bermakna