Ketika ita
berbicara me dan di, mingkin pikiran kita akan tertuju pada satu pelajaran
yaitu bahasa Indonesia. dalam pembahasannya me dan di termasuk imbuhan yang ada
di dalam bahasa Indonesia, imbuhan sendiri dapat merubah makna dari suatu kata,
seperti yang terkandung dalam pengertian dari imbuhan tersebut. Seperti kata
“Cantik” ketika di beri imbuhan berupa “memper” sehingga menjadi suatu kalimat
“Mempercantik”. Kata cantik yang tadinya hanya sebuah kata sifat, ketika diberi
imbuhan menjadi sebuah kata kerja.
Me dan di
juga sangat berkaitan dengan kalimat aktif dan kalimat pasif, kalimat aktif
adalah kalimat yang sumjeknya berperan sebagai pelaku yang secara aktif
melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat kepada objek, sedangkan
kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan
yang berupa predikat oleh objek.
Apa yang
telah dijelaskan diatas hanyalah sepercik pandangan yang terlintas ketika melihat
atau berbicara tentang me dan di dari sebuah sudut sempit yaitu pendidikan formal
yang berlandaskan pada kurikulum pembelajran yang diterapkan di Indonesia
negeri kita tercinta. dan dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba melihat
dari ruang lingkup yang berbeda.
Pertama,
Setiap dari kita akan lebih memilih kata me dari pada di atau bisa dibilang
kata me akan lebih mulia dan lebih berprestasi dari kata di, apabila kata me dan di tersebut di kenakan
pada suatu kalimat yang merugikan pribadi kita. Maka akibatnya seseorang yang
lain akan menerima kata di tersebut, dan orang tersebut akan merasa tertindas. Contohnya: kita akan lebih memilih Memukul
daripada Dipukul, Mencaci daripada
Dicaci, Mencuri dari pada Dicuri, Merampok daripada Dirampok, atau membunuh
atau Dibunuh dan masih banyak lagi contoh lainnya.
kedua,
kedudukan kata me akan selalu diatas kata di, atau bisa juga dikatakn
kebanyakan orang akan memilih kata me dibandingkan di, kecuali kata di membawa
teman untuk mendekinginya dari belakang, contohnya: di-buat-kan lebih dipilih
dari pada mem-buat. Tetapi adakalanya kata me dan di tersebut akan sama sama
diinginkan, ketika bersangkutan dengan hal hal yang berbau sex. Contohnya:
mencium dan dicium, meniduri dan ditiduri, me-masukan atau di-masukan dan
sebagainya.
Yang intinya
kata di secara sendiri tidak bisa melebihi kata me, kecuali seperti tadi dia
membawa teman dekingannya. J